Sehabis senam , kami start jalan kaki menuju jalan Soekarno Hatta, naik angkot Riung Bandung Dago.
Turun di jalan Kiaracondong, menyeberang ke stasiun.
Naik kereta api dari stasiun Kiaracondong, waktu tiket masih murah (Rp 1.500). Turun di Padalarang. Carter angkot Rp 36.000. Turun di Ciburuy. Makan karedok dan nasi di warung pinggiran Situ Ciburuy. Perjalanan naik kereta api dalam kota sangat cepat, tidak terjebak macet, nyaman duduk dalam kereta api ber AC. Perjalanan ini tanggal 27 Maret 2015, saat tiket KA belum naik. Sengaja pas hari kerja, supaya kereta api tidak terlalu padat, dan jalan tidak terlalu macet. Serta objek wisata tidak terlalu ramai.
Tau sendiri kan, kalau hari libur, Bandung bukan lagi milik warganya, tapi milik wisatawan dan pendatang... Kami warga Bandung memilih diam di rumah, daripada terjebak macet di jalan ...
Kangen juga sama suasana Bandung ketika masih nyaman dan asri, tenang dan bebas macet..
Alasan lain wisata hari kerja, sebab hari libur untuk keluarga, rumah, anak, suami dan cucu-cucu....
Sayang sekali, tempat jajan/makan di tepian Situ Ciburuy kurang tertata rapih, sedikit kurang bersih. Karena waktunya sempit, kami tak sempat berperahu ke pulau di tengah situ, dimana terdapat restoran yang katanya cukup memadai. Pepohonan di tepian Ciburuy kurang rindang, dan tanpa bunga-bunga berwarna. Sayang sekali situ legendaris yang tercatat dalam lagu BUBUY BULAN ini sedikit merana.... Padahal potensi wisata ini jika ditangani dengan tepat, bisa booming ....
Sempat berlama-lama memilih makanan yang bersih untuk disantap, juga tempat yang nyaman...
Editing video : by ibu PKK RW 01 Metro, foto-foto by : ibu kader PKK juga, Lagu Latar :Tetty Kadi , Sepanjang Jalan Kenangan, dan Mamiek Slamet, Liku-liku Kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar